Cara
yang paling sering digunakan adalah melihat data kuantitatifhasil
survey dari badan research dalam hal ini data Nielsen. Data media
consumption habit adalah salah satunya, menggambarkan media mana yang
paling banyak pengkonsumsinya, tetapi data ini terlalu umum dan selalu
sama hasilnya. Hal lain yaitu melihat pola kompetisi, efisiensi,
pendekatan kreatif, budget yang tersedia yang tentunya semua ini
dihubungkan dengan tujuan beriklan.
Saat
ini data kuantitatif harus dilengkapi oleh analisa yang lebih dalam
mengenai pola hidup secara lebih detail tidak cukup data kuantitaif
apalagi hanya data yang umum. Data-data detail tersebut adalah kondisi
terkini dalam masyarakat dan bagaimana target audience mengkonsumsi
media, kapan mereka mengkonsumsi media dan lain-lain. Analisa seperti
ini dianggap sebagai analisa kualitatif karena masih belum tersedia
survey lengkap yang dapat digambarkan melalui data kuantitatif. Perlunya
data pendukung ini karena saat ini perubahan kehidupan masyarakat
terjadi sangat cepat, mengikuti kecepatan teknologi yang sangat cepat
berubah terutama bagi masyarakat di kota-kota besar yang merupakan early
adaptors bagi teknologi ini.
Seorang
media planner harus rajin meluangkan waktu melakukan pengamatan,
mencari, bertanya kebiasaan apa yang terjadi di masyarakat terutama yang
berhubungan dengan media. Ketika program Mamamia booming, atau program
lainnya, seorang media planner harus melakukan pengamatan di luar data
Nielsen,seperti apa karakter target audience yang menyukai program
tersebut, apakah mayoritas suka atau masih ada kontraversi atau
bantahan.
Media
planner juga harus menelusuri kebiasaan target audience, ambil saja
satu contoh target yangdianggap sempurna mewakili target audience dan
telusuri karaketer serta konsumsi medianya dan data yang diperoleh
digunakan sebagai justifikasi secara kualitatif.
Mengenai
analisa kondisi terkini salah satunya adalah tingkat kemacetan yang
semakin tinggi, apakah membawa dampak pada pola konsumsi media. Apakah
pola konsumsi internet semakin tinggi, selain kita mengatakan bahwa
internet kebanyakan digunakan di kantor untuk chatting, email atau
update berita, coba cari fakta baru mengenai internet.
Dalam
kondisi saat ini kepada siapakah kita harus menggunakan TV dan kapan,
media print sebaiknya untuk apa. Apakah Kompas masih mewakili koran
nasional, bagaimana dengan koran lokal, bagaimana kondisi di daerah,
begitupula media lainnya radio, outdoor dan lain-lain.
Hasil
pengamatan ini jangan ragu-ragu disampaikan kepada klien karena bisa
jadi menjadi informasi yang sangat berguna bagi klien dan tentunya bagi
media planner sendiri untuk menentukan media yang akan digunakan.
0 comments: